DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT MENURUT TEORI HENDRIK L. BLUM

Dr. Henrik L. Blum adalah seorang Profesor emeritus administrasi kesehatan dan perencanaan di University of California, Berkeley dan pelopor dalam reformasi perawatan kesehatan. Henrik L. Blum lahir pada 11 November 1915, di San Fransisco dan dibesarkan di sebuah daerah pertanian di distrik Napa. Beliau merupakan seorang tokoh ilmu kesehatan masyarakat atau biasa disebut Bapak Perencanaan Kesehatan.

H.L Blum dikenal dengan teorinya tentang derajat kesehatan masyarakat. Menurut Blum, ada empat faktor determinan timbulnya masalah kesehatan yaitu: lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan genetik. Dari keempat faktor tersebut, lingkungan memiliki pengaruh yang paling besar yaitu 40% diikuti dengan perilaku sebesar 30%, pelayanan kesehatan sebesar 20%, dan genetik/keturunan sebesar 10%.


1. Faktor Lingkungan

Upaya Kesehatan Lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas yang sehat, baik fisik, kimia dan biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai kesehatan yang setinggi tingginya. Kualitas lingkungan yang baik akan memperkecil resiko terjadinya penurunan kesehatan. Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.

Nila Moelok, mantan Menteri Kesehatan RI pernah menyebutkan bahwa faktor yang menentukan derajat kesehatan masyarakat selama ini lebih kepada pelayanan kesehatan. Padahal dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan bukan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, faktor lingkungan yang dalam hal ini seperti menjaga kebersihan lingkungan dan sanitasi harus baik, menjadi faktor penentu tertinggi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Namun yang terjadi di masyarakat justru sebaliknya. Mereka lebih memilih melakukan pengobatan atau kuratif di fasilitas kesehatan  tapi kebersihan lingkungan kurang diperhatikan.


2. Faktor Perilaku

Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi perilaku sehat dan menciptakan lingkungan sehat dirumah tangga. Faktor perilaku juga dipengaruhi oleh kebiasaan, adat istiadat, pendidikan sosial ekonomi, dan perilaku-perilaku lain yang melekat pada dirinya. Perilaku masyarakat dalam menjaga kesehatan sangat memegang peranan penting untuk mewujudkan Indonesia sehat. Hal ini karena budaya hidup bersih dan sehat harus dapat dimunculkan dari dalam diri masyarakat untuk dapat menjaga kesehatannya.

Menurut Becker, Konsep perilaku sehat ini merupakan pengembangan dari konsep perilaku yang dikembangkan Bloom menguraikan tiga domain, yakni pengetahuan kesehatan (health knowledge), sikap terhadap kesehatan (health attitude) dan praktik kesehatan (health practice).

Pengetahuan tentang kesehatan mencakup apa yang diketahui oleh seseorang terhadap cara cara memelihara kesehatan, seperti pengetahuan tentang penyakit menular, penge- tahuan tentang faktor faktor yang terkait dan atau mempengaruhi kesehatan, pengetahuan tetntang fasilitas pelayanan kesehatan dan pengetahuan untuk menghindari kecelakaan.

Sikap terhadap kesehatan sikap yang sehat dimulai dari diri sendiri, dengan memperhatikan kebutuhan kesehatan dalam tubuh dibanding keinginan.

Praktik kesehatan untuk hidup sehat adalah se- mua kegiatan atau aktifitas orang dalam rangka memelihara kesehatan, seperti tindakan terhadap penyakit menular dan tidak menular, tindakan terhadap faktor faktor yang terkait dan atau mempen- garuhi kesehatan, tindakan tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan tindakan untuk menghindari kecelakaan.


3. Faktor Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan dalam hal ini keberadaan fasilitas kesehatan  sangat menentukan dalam pelayanan pemulihan kesehatan, pencegahan terhadap penyakit, pengobatan dan keperawatan serta kelompok dan masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan. Ketersediaan fasilitas kesehatan juga dipengaruhi oleh lokasi, apakah dapat dijangkau atau tidak. Yang kedua adalah tenaga kesehatan pemberi pelayanan, informasi, dan motivasi masyarakat untuk datang ke fasilitas dalam memperoleh peayanan serta program pelayanan kesehatan itu sendiri apakah sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau tidak.

Puskemas sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat sangat besar perannya. Kementerian Kesehatan melalui program Nusantara Sehat/ Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan, menugaskan para tenaga kesehatan yang tergabung dalam program ini untuk memperkuat pelayanan kesehatan primer di pelosok nusantara. Melalui program ini, diharapkan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang baik dan merata demi terwujud derajat kehatan masyarakat yang optimal.


4.  Faktor Genetik

Faktor genetik ini sangat berpengaruh pada derajat kesehatan. Hal ini karena ada beberapa penyakit yang diturunkan lewat genetik, seperti leukemia, diabetes mellitus, asma, epilepsy,dll. Faktor hereditas sulit untuk diintervensi karena hal ini merupakan bawaan dari lahir dan jika dapat diintervensi maka harga yang dibayar sangat mahal.

Contohnya :

·     * Perkawinan antar golongan darah tertentu akan mengakibatkan leukemia.

·     * Adanya kretinisme yang diakibatkan mutasi genetik.


Referensi

Anggreini, I.R.N. (2018). Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Kesehatan Lingkungan di Desa Segiguk.

Kementerian Kesehatan. (2018). Bersama Selesaikan Masalah Kesehatan. Diakses pada 12 Juni 2023.

Kementerian Kesehatan. (2019). Derajat kesehatan 40 Dipengaruhi Lingkungan. Diakses pada 12 Juni 2023.

Nurfaika.(2022).Materi HL BLUM Faktor yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan dan Contohnya.

Romdoni.R.(2022). Makalah tentang Teori Hendik L. Blum.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rangkuman Epidemiologi Perencanaan

Rangkuman : MK Medical Record (Rekam Medis)